Finally, modal nekat berangkat juga ke Jember. Mau mendaki Gunung Argopuro (atau dikenal dengan gunung Rengganis), ceritanya. Semalam baru nyampe Jember, setelah menghabiskan 12 jam dikereta ekonomi yang panas dan rusuh. Tadi malam ngopi dengan Mas Gelendem dan teman2nya sampai jam 12. Hari ini naik ke desa Besuki jam 1 siang. Besok mulai mendaki lewat jalur Baderan. 6 hari kemudian baru balik kekota, Amiin.
Ah, setelah sekian lamaa..
Kembali bertamu di sekre Mapala.
Menjalani adegan makan bersama, jamu menjamu.
Kangennyaa sama saudara2ku di Sispala dulu.
Lebih kangen lagi sama alam.
Doakan selamat sampai kembali ya :)
LOGIKA
Rabu, 04 April 2012
Selasa, 27 Maret 2012
BBM part 1
setuju gak, kalo Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik?
TIDAK SETUJU!
Mau jadi apa rakyat kecil? Kalau BBM naik, harga sembako dan barang lainnya juga berjamaah naik.
Mau makan apa mereka?
Kenaikan pendapatan tak sebanding dengan kenaikan BBM.
Lapangan kerja tak bertambah.
Infrastruktur tak memadai.
Kesehatan dan Pendidikan tak terjamin.
Penduduk makin membludak.
Tolong laah, pemerintah..
Jangan naikkan harga BBM!
TIDAK SETUJU!
Mau jadi apa rakyat kecil? Kalau BBM naik, harga sembako dan barang lainnya juga berjamaah naik.
Mau makan apa mereka?
Kenaikan pendapatan tak sebanding dengan kenaikan BBM.
Lapangan kerja tak bertambah.
Infrastruktur tak memadai.
Kesehatan dan Pendidikan tak terjamin.
Penduduk makin membludak.
Tolong laah, pemerintah..
Jangan naikkan harga BBM!
pasukan cuci tangan
"Aku ngerasa juga sih, kalo kampus kita ini memang kacau. BEM disfungsi, anak-anak apatis, korup dimana-mana. Brengsek lah!"
"Mau perbaiki sama-sama? Mau gabung kalo aku nyalonin diri jadi presiden BEM? Atau sebaliknya, kamu calonin diri jadi presBEM, aku siap bantu jadi kabinetmu!"
"Aku ga janji. Takut kuliah kacau. Gaenak sama ortu. Suka sih berorganisasi, tapi daripada ntar ternyata gak komit..."
"Trus, untuk semua keresahan ini, cuma sampai kritik dan keluh kesah? Apa tindakan konkritmu tuk perbaiki semua ini, kalau bahkan --kuliah bener-bener-- aja tujuannya buat bahagiain ortu, bukan buat jadi orang berguna bagi negara, minimal buat dirimu
sendiriii aja, juga enggak. Terus apa? Apa? Gimana kalo kamu mati aja."
---hening---
"Tapi kalo cuma demo...."
"Demo lebih baik daripada kuliah-pulang kuliah-pulang."
"Percuma kalo peduli tapi.."
"Peduli masih lebih baik daripada apatis"
"Kamu...."
"Setidaknya aku masih lebih baik daripada kamu, pasukan cuci tangan!!"
"Mau perbaiki sama-sama? Mau gabung kalo aku nyalonin diri jadi presiden BEM? Atau sebaliknya, kamu calonin diri jadi presBEM, aku siap bantu jadi kabinetmu!"
"Aku ga janji. Takut kuliah kacau. Gaenak sama ortu. Suka sih berorganisasi, tapi daripada ntar ternyata gak komit..."
"Trus, untuk semua keresahan ini, cuma sampai kritik dan keluh kesah? Apa tindakan konkritmu tuk perbaiki semua ini, kalau bahkan --kuliah bener-bener-- aja tujuannya buat bahagiain ortu, bukan buat jadi orang berguna bagi negara, minimal buat dirimu
sendiriii aja, juga enggak. Terus apa? Apa? Gimana kalo kamu mati aja."
---hening---
"Tapi kalo cuma demo...."
"Demo lebih baik daripada kuliah-pulang kuliah-pulang."
"Percuma kalo peduli tapi.."
"Peduli masih lebih baik daripada apatis"
"Kamu...."
"Setidaknya aku masih lebih baik daripada kamu, pasukan cuci tangan!!"
Sabtu, 24 Maret 2012
bukan muluk-muluk!
Aku paling benci kalo ada orang ngomong "ah kalian di FISIP bisanya cuma bicara muluk-muluk
, Terlalu tinggi!". Kalau kutantang balik, apa kalian bisa berbicara setinggi ini? Apa kalian bisa berpikir sekompleks ini? Apa kalian bisa menguraikan, menjelaskan kekusutan dunia dan komunikasi saat ini? Apa kalian bisa memberi solusi?
Kalau tidak, diamlah, dan urus masalah-masalah yang sederhana itu. Biar kami mengambil alih yang muluk-muluk.
, Terlalu tinggi!". Kalau kutantang balik, apa kalian bisa berbicara setinggi ini? Apa kalian bisa berpikir sekompleks ini? Apa kalian bisa menguraikan, menjelaskan kekusutan dunia dan komunikasi saat ini? Apa kalian bisa memberi solusi?
Kalau tidak, diamlah, dan urus masalah-masalah yang sederhana itu. Biar kami mengambil alih yang muluk-muluk.
Senin, 19 Maret 2012
mati aja
Abis wawancara daerah yang kumuh, umpel-umpelan, miskin, di sudut Kota Yogyakarta. Bukannya kepikiran buat cariin bantuan, gue malah kepikiran buat ngebom aja tuh daerah. Kerja ga tetap, penghasilan 300 rb sebulan, berani nikah dan punya anak. Rumah dari tripleks, makan jarang pake lauk. Dan mereka tak berdaya. Dan mereka bodoh. Terlalu akut, kronis.kompleks! Siapa yang bisa gue salahin ketika mereka berpikiran bahwa heteroseksual, menikah dan punya anak adalah patokan kebahagiaan? OK mungkin agama salah satunya. Aah persetan! Gue bahkan udah males menelusuri penyebab-penyebab masalah ini. Maka hei orang-orang yang tidak punya "tempat" dibumi ini, mati saja! Mati saja! Berterimakasihlah pada para pengebom! Pada para homoseksual! Pada para orang-orang yg memutuskan hidup selibat!
Minggu, 12 Februari 2012
serpraaaaaiss!
"ini sudah jam 12, mana surprise ulang tahunku geng??semua sudah lengkap, pasti cincah akan datang bawa kue!:3"
"Lo brengseeeek! mana ada orang ulang taun minta minta surprise!"
"alaah kalian jago ih aktingnya. mana? mana mana mana kuehnyaa? yaudah aku pura pura tidur dulu yaa, ntar pas tidur baru kasi surprisenya okee?"
"jangan ngareppp!!!"
zzzzzzzz.....
"hepi bersdey tuyu, hepi bersdey tuyuu....."
"tuh kaaaaaaan ada serpraais! cincaaah ahirnya kamu datang! imaacih semuanya! makasih surprise dan kado kadonyaa :3"
"Lo brengseeeek! mana ada orang ulang taun minta minta surprise!"
"alaah kalian jago ih aktingnya. mana? mana mana mana kuehnyaa? yaudah aku pura pura tidur dulu yaa, ntar pas tidur baru kasi surprisenya okee?"
"jangan ngareppp!!!"
zzzzzzzz.....
"hepi bersdey tuyu, hepi bersdey tuyuu....."
"tuh kaaaaaaan ada serpraais! cincaaah ahirnya kamu datang! imaacih semuanya! makasih surprise dan kado kadonyaa :3"
Minggu, 05 Februari 2012
Apes...
Sekitar dua mingguan yang lalu, gue main ke mall ter oke di kampung halaman. Biasa, kalo lagi pulang kampung, ritual wajibnya adalah jalan jalan bersama para sepupu yang masih kecil, yang jumlahnya belasan. Para tante yang masih pada single dengan senang hati akan traktirin kita – kita pada. Nah daripada garing jalan sama para ababil yang rata rata masih usia SMP, mendingan gue cari tantangan(baca : sepikan) bukan? *keluarin tanduk*
Waktu lagi jalan di koridor mall, gue sengaja jalan di posisi paling belakang, supaya bisa menyalakan radar sekencang – kencangnya. Dan…oke! Dari jauh terlihat gadis manis berambut panjang, lagi jalan sendirian dari arah berlawanan. Saking desperadonya jalan sama anak – anak, gue putuskan untuk bodo amat, lesbi gak lesbi pokoknya sepik. Se sial sialnya paling dipelototin. Kapan lagi godain mbak mbak yang Subhanallah cantiknya. Nahlho.
Degg, mendadak gue grogi. Tumbenan nih pake grogi, biasanya juga gila babi aja. Heh?? Gimana ini gimana?! Biasanya kalo gue grogi, berarti ada apa apanya nih. Gesit gue rapiin rambut, benerin kemeja, tarik nafas, pasang muka charming (baca : om om). Eh dunia mendadak slow motion. Trus suara dari dalam hati berasa nyaring banget (sori, efek kebanyakan nonton sinetron).
*Kalem Lo,tenang, siapkan diri untuk…bersuit suit!
*Oh no, jangan bersuit suit, ntar si mbak ilfil.
*Kalo gitu, ehem ehem aja deh!
*Eh jangan juga, kesannya abang abang ronda banget.
*Kalo gitu ngapain?!
*Ngapain enaknya?!
* Mau nanya sepupu di depanku, ntar doi bingung.
*Mau nanya abang, ah lagi nggak ikut.
*Mau nanya yayang di telpon, ntar malah disemprot.
Nggak ada waktu lagi, 5 detik lagi kita akan berpapasan.
“mbaknya..”. dorr.
Si mbak cantik kaget. Gue lebih kaget. Tiba tiba aja panggilan manja itu keluar gitu aja dari mulut gue. Tanpa disaring diotak tentunya. Mati deh. Mati. Gue nyesel setengah mati. Mau lari ntar dikira nyopet. Mau tutup muka ntar nabrak. Gue tunduk sambil nangis. Sambil berdoa deng. Oh demi apa itu tolol banget. Semoga nggak disemprot si mbak. Semoga si mbak nggak denger Yaowooh. Dan tiba tiba si mbak manggil gue. “Lo ??”
Hehh?? Dia tau nama gue? Kok bisa? Kok bisa?! baiklah, dengan macho gue mengangkat wajah dan ternyata… itu TEMEN LAMA GUE! Temen satu SMP dan SMA. Icha namanya. Muka gue makin warna warni dengan eskpresi semakin random.
“ Hhh-hey! Icha, haha, masih inget aku toh ternyata. Aku sengaja manggil kamu tadi, ngetes, masih inget apa nggak. Hahaha. Sendiri aja?”
“Dasar! *sambil mukul lengan* Masih inget lah! Iya sendirian, buru buru nih mau cari sepatu. Aku duluan yaa! Keep contact! *sambil senyum manis banget* ”
Doi kabur gitu aja. Gue? Memungut jantung gue yang udah jatuh berceceran dilantai! Pantesan tadi tumben tumbenan pake deg degan segala, ternyata itu firasat bakal dapet apes. Eh eniwei, si icha kok jadi cantik gitu ya. Seinget gue jaman SMP dulu masih bocah ingusan. Ah mana gue tau, yang penting lumayan deh cuci mata. *menyeringai*
Langganan:
Postingan (Atom)